Jenis proyek teknik sipil memiliki berbagai ragam di dalamnya. Secara umum, jenis proyek dalam dunia teknik sipil ini dibagi menjadi 3, yaitu konstruksi gedung, teknik, dan industri. Masing-masing pembangunan ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Bagaimana penjelasannya? Yuk simak ulasan berikut ini!
3 Jenis Proyek Teknik Sipil

Proyek Konstruksi
Proyek konstruksi merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan upaya pembangunan suatu bangunan dalam batasan waktu, biaya dan mutu tertentu. Jenis proyek ini dalam dunia pembangunan akan mencangkup pekerjaan pokok dalam bidang teknik sipil dan arsitektur.
Pembangunannya pun juga melibatkan disiplin lain seperti teknik industri, mesin, elektro, geoteknik, maupun lansekap. Proyek konstruksi selalu memerlukan resources (sumber daya) yaitu man (manusia), material (bahan bangunan), machine (peralatan), method (metode pelaksanaan), money (uang), information (informasi), dan time (waktu).
Karakteristik Proyek Konstruksi
Seperti informasi yang kami dapatkan dari CV. Mega Abadi Perkasa. Jenis proyek yang biasa dilakukan oleh disiplin ilmu teknik sipil ini memiliki beberapa karakter khusus. Antara lain:
- Waktu proyek terbatas, artinya jangka waktu, waktu mulai (awal proyek dan waktu finish (akhir proyek) sudah tertentu.
- Hasilnya tidak berulang, artinya produk suatu proyek hanya sekali, bukan produk rutin atau berulang (pabrikasi).
- Mempunyai tahapan kegiatan-kegiatan berbeda-beda, dengan pola di awal sedikit, berkembang makin banyak, menurun dan berhenti.
- Intensitas kegiatan-kegiatan (tahapan, perencanaan, tahapan perancangan dan pelaksanaan).
- Banyak ragam kegiatan dan memerlukan klasifikasi tenaga beragam pula.
- Lahan atau lokasi proyek tertentu, artinya luasan dan tempat proyek sudah ditetapkan, tidak dapat sembarang tempat.
- Spesifikasi proyek tertentu, artinya persyaratan yang berkaitan dengan bahan, alat, tenaga, dan metoda pelaksanaannya yang sudah ditetapkan dan harus memenuhi prosedur persyaratan tersebut.
- Mempunyai administrasi dan dokumentasi yang jelas.
Jenis Proyek Konstruksi
Proyek Bangunan Perumahan atau Bangunan Pemukiman (Residential Construction)
Proyek ini merupakan salah satu jenis proyek konstruksi dalam dunia teknik sipil yang mencakup bangunan sederhana. Misalnya adalah perumahan atau pemukiman berdasarkan pada tahapan pembangunan yang serempak dengan penyediaan prasarana penunjang.
Jenis proyek bangunan perumahan atau pemukiman ini sangat membutuhkan perencanaan yang baik dan matang untuk infrastruktur yang ada dalam lingkungan pemukiman tersebut seperti jalan, air bersih, listrik dan lain sebagainya.
Konstruksi Bangunan Gedung (Building Construction)
Jenis proyek konstruksi ini yang paling banyak dikerjakan dalam teknik sipil. Tipe konstruksi bangunan ini menitikberatkan pada pertimbangan konstruksi, teknologi praktis, dan pertimbangan pada peraturan.
Proyek Konstruksi Teknik Sipil (Heavy Engineering Construction)
Proyek ini merupakan proses penambahan infrastruktur pada suatu lingkungan terbangun (built environment). Pemilik proyek (owner) biasanya adalah pemerintah, baik pada tingkat nasional atau daerah.
Pada proyek ini elemen desain, finansial dan pertimbangan hukum tetap menjadi pertimbangan penting, walaupun proyek ini lebih bersifat non-profit dan mengutamakan pelayanan masyarakat (public service).
Contoh proyek ini adalah proyek jalan raya, proyek rel kereta api, proyek pembangkit listrik, proyek pembuatan bendungan, jembatan dan lain sebagainya.
Proyek Konstruksi Industri (Industrial Construction)
Jenis protek satu ini merupakan konstruksi yang membutuhkan spesifikasi dan persyaratan khusus seperti untuk kilang minyak, industri berat, industri dasar, pertambangan, nuklir dan sebagainya.
Perencanaan dan pelaksanaannya membutuhkan ketelitian dan keahlian/teknologi yang spesifik. Tujuannya adalah memberikan konstruksi bangunan yang sesuai standard an aman untuk tujuan industi.
Pihak Yang Terlibat dalam Proyek Konstruksi
Dalam beberapa jenis proyek pembangunan di teknik sipil, ada beberapa pihak yang terlibat di dalamnya. Pihak ini menjadi bagian utama dan pendukung dalam proses pembangunan. Pihak tersebut antara lain:
- Owner/Pemilik, adalah orang atau badan yang memerintahkan/memberikan pekerjaan (proyek) kepada pihak lain (konsultan/kontraktor) untuk dilaksanakan dan membayar serta menerima hasil pekerjaan tersebut.
- Pemimpin Proyek, adalah orang yang ditunjuk oleh pemilik untuk memimpin dan bertindak sebagai pemilik di dalam pengelolaan proyek.
- Konsultan Perencana, adalah badan usaha atau orang yang ditunjuk oleh owner untuk membuat perencanaan lengkap tentang proyek yang diinginkan, sehingga siap dilelangkan dan dilaksanakan.
- Konsultan Pengawas (Supervisi), adalah badan usaha atau orang yang diberi tugas/ditunjuk oleh owner untuk melaksanakan pengawasan/pengendalian pelaksanaan proyek agar sesuai dengan perencanaannya.
- Kontraktor, adalah orang yang diberi tugas untuk mengerjakan suatu proyek.
Baca juga: Teknologi Fintech Solusi Layanan Finansial Tercepat
Jenis Konstruksi Gedung
Jenis selanjutnya yang banyak diterapkan dalam dunia teknik sipil adalah konstruksi gedung. Konstruksi gedung dapat dikatakan juga menjadi jenis konstruksi yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari. Alasannya adalah mencakup bangunan yang digunakan sehari-hari.
Mulai dari kota besar dengan pembangunan gedung yang tinggi, sampai ke daerah-daerah di mana pembangunan tempat ibadah maupun perumahan kecil kerap dijumpai.
Pada awal prosesnya, pembangunan konstruksi akan digambar dan direncanakan oleh seorang arsitek atau insinyur sipil. Dalam pembangunannya, material yang dibutuhkan akan mendukung aspek arsitektural gedung, material lapisan geotextile digunakan pada saat keadaan tertentu.
Selain itu, di kota-kota besar jenis konstruksi gedung sering pula digunakan untuk membangun bangunan institusional, seperti sekolah, universitas, lembaga pemerintah, dan lainnya.
Jenis Konstruksi Teknik
Selanjutnya adalah jenis konstruksi teknik. Perbedaannya dengan konstruksi gedung adalah konstruksi teknik ini merupakan sebuah proyek pembangunan dan pengembangan, seperti pembuatan atau perbaikan jalan, penggalian, pembuatan jembatan, serta bendungan.
Dalam pengerjaan konstruksi teknik, pemilik, perencana, dan kontraktor memiliki tugas dan aktivitas yang berbeda-beda untuk menyelesaikan suatu pembangunan konstruksi.
Konstruksi teknik biasanya didesain khusus oleh ahli proyek tertentu, dan direncanakan pembangunannya agar dapat memenuhi kebutuhan umum maupun pribadi. Konstruksi teknik terdiri dari konstruksi jalan dan konstruksi berat.
Konstruksi jalan tentunya berkaitan dengan membangun, membuka, memperbaiki, dan pengerasan jalan. Sedangkan konstruksi berat berkaitan dengan pembuatan gerbang & gardu tol, bendungan, jembatan penyeberangan, rel kereta (baik rel bawah tanah maupun rel kereta layang), dan sebagainya.
Dalam konstruksi berat, biasanya pembiayaan dilakukan oleh pemerintah ataupun dengan bekerja sama dengan pihak swasta dikarenakan pembangunan tersebut bertujuan untuk digunakan masyarakat.
Jenis Konstruksi pada Industri
Dalam dunia teknik sipil, jenis proyek industri menjadi salah satu konstruksi khusus. Konstruksi industri adalah proyek industri yang pembangunannya memiliki persyaratan khusus serta spesifikasi yang perlu dipenuhi.
Sebab, pembangunan ini lebih banyak melibatkan perhitungan kompleks untuk kebutuhan struktural industri, baik dari aplikasi teknologi, hingga ketelitian dalam perencanaan pengembangan struktur.
Contoh konstruksi industri meliputi pembangunan kilang minyak, industri gas, pertambangan, sumber pembangkit listrik (tenaga air, uap, geothermal, nuklir), dan lain-lain. Konstruksi industri biasanya lebih membutuhkan perencanaan yang komprehensif, baik dari segi struktural hingga arsitektural, perencanaan design dan engineering, perencanaa fungsi dan pengawasan yang ketat.
Pembangunan jenis ini juga memiliki risiko yang sangat besar terkait dengan keselamatan kerja ketika industri sudah beroperasi. Sehingga, proses pembangunannya harus teliti dan mempertimbangkan kesalahan-kesalahan kecil sekalipun.
Tahapan-Tahapan pada Konstruksi
Secara garis besar, terdapat 4 tahapan dalam sebuah proyek konstruksi:
- Pertama adalah tahap perencanaan (planning), setelah itu masuk ke tahap perancangan (design). Yang ketiga yakni tahap pengadaan atau pelelangan (procurement). Dan yang terakhir adalah tahap pelaksanaan (implementation).
Tahap perencanaan (planning) meliputi kesiapan dan persiapan, studi kelayakan, pemilihan desain, budgeting, financing, dan lain sebagainya.
- Untuk tahapan perancangan (design), dimulai dari masa preeliminery design atau pra-rancang. yang kemudian beberapa desain yang sudah dirancang akan dipilih dan dieliminasi sehingga mendapatkan satu rancangan final.
- Berikutnya, masuk ke tahap pengadaan dan pelelangan (procurement). Dalam tahap ini, pembiayaan meliputi pengadaan material bangunan, peralatan dan perlengkapan konstruksi, biaya jasa kontraktor, insinyur, arsitek, dan lainnya untuk selanjutnya dihitung dan dipilih sesuai pemenang tender / lelang.
Selain itu, ada pula pengadaan konsultan yang meliputi konsultan perencanaan, konsultan pengawas, dan konsultan kontrakor.
- Di tahap terakhir ini, yakni tahap pelaksanaan (implementation), diperlukan SPK agar pekerjaan dapat segera dilakukan berdasarkan tenggat waktu yang sudah disepakati. Tahap ini merupakan tahap tersulit dimana kegiatan konstruksi bukan hanya sekedar kegiatan di lapangan.
Alasannya karena juga memerlukan kalkulasi detail serta problem solving terhadap kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi kedepannya. Tentu saja dalam tahap ini, developer / pembangun konstruksi tidak dapat mengorbankan keselamatan para pekerjanya.
Sehingga peralatan safety/keamanan dan program K3 perlu secara disiplin diterapkan dan diutamakan dalam pelatihannya.
Demikian tadi beberapa penjelasan mengenai jenis pembangunan konstruksi dalam dunia teknik sipil yang terbagi menjadi tiga jenis. Masing-masing bidang memiliki fungsi yang berbeda-beda dan tujuan yang berbeda pula.